SUMBER TIKET MURAH
AHMADINOV TRAVEL
Thursday, February 7, 2013
Wednesday, February 6, 2013
Nasa dan Boeing Sedang Menguji Pesawat Masa Depan
Minggu, 12 Agustus 2012 | 14:34
Nasa telah sukses menguji prototipe pesawat masa depan, walaupun nanti para penumpang tidak bisa lagi duduk di dekat jendela.
Pesawat yang dibuat di Inggris ini mendesain ulang bentuk pesawat sekarang ini yang lebih dari 50 tahun telah digunakan. Nasa dan Boeing mengatakan bahwa mereka telah melewati batas dalam hal kecepatan dan efisiensi bahan bakar pesawat model yang sekarang.
Nasa telah menguji replika pesawat masa depan tersebut, dan mereka berharap pesawat itu akan digunakan dalam dua dekade ke depan.
Pesawat X-48C berbentuk segitiga dengan sayap yang lebar, sehingga memungkinkan kapasitas penumpang dan barang yang besar, serta bentuknya yang segitiga mengingatkan kita akan pesawat pengintai yang terbang “memotong” udara dengan efisien.
Dengan lebar sayap 21 kaki, pesawat berbobot 500 pound ini merupakan bentuk dalam skala kecil (8,5%) dari pesawat kelas berat yang dapat dikembangkan lagi dalam 15 atau 20 tahun ke depan, seperti pesawat militer dengan lebar sayap 240 kaki.
Model X-48C dapat terbang selama 35 menit dengan ketinggian maksimal 10.000 kaki. Pada pengujian kemarin, pesawat ini hanya terbang selama sembilan menit, tapi hal tersebut sudah cukup dianggap sukses oleh Nasa. Mereka berencana menguji lagi pesawat ini pada minggu depan.
Kepala bagian mesin Boeing, Normal Princen, mengatakan bahwa dengan bentuk yang baru ini, bahan bakar lebih hemat sekitar 50%. Keunggulan lain dari bentuk segitiga ini adalah berkurangnya kebisingan.
Manajer program Boeing, Bob Liebeck, mengatakan: “Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Nasa dalam menciptakan pesawat dengan konsep sayap yang melebur dengan bagian bodi sehingga menciptakan daya aerodinamis dan efisiensi.”
X-48C merupakan evolusi dari X-48B yang pernah terbang selama 92 kali antara tahun 2007 dan 2010. Perubahan yang dilakukan terutama memindahkan bagian sayap ke bagian bodi atas dekat dengan mesin, dan memanjangkan bagian belakang pesawat.
Kedua desain tersebut berfungsi untuk mengurangi suara bising dari mesin pesawat. Jumlah mesin di X-48 juga telah berkurang, dari tiga mesin menjadi dua mesin, masing-masing memiliki daya dorong 89 pounds.
Para teknisi dari Boeing dan Nasa akan terus bekerja sama dalam uji coba X-48C sepanjang 2012 ini.
Penulis: Dailymail/ Dewi Ria Utari.
Monday, February 4, 2013
Sejarah dan Perkembangan Pesawat Komersil
Seperti halnya perkembangan pesawat, perkembangan pesawat penumpang sipil juga diwarnai perkembangan balon udara panas dan zeppelin. Zeppelin boleh disebut pesawat penumpang sejati karena mampu mengangkut penumpang dan dapat dikendalikan selayaknya pesawat terbang. Ia pertama kali digunakan sebagai pesawat penumpang pada 1909 oleh maskapai penerbangan pertama, Deutsche Luftschiffahrts-AG (DELAG) (Jerman). Pada masa keemasannya, diselenggarakan penerbangan transatlantik meskipun diperlukan waktu penerbangan beberapa hari. Hindenburg, salah satu pesawat Zeppelin, dilengkapi dengan kabin kamar, ruang cafetaria yang dilengkapi dengan piano, dan sarana-sarana lain yang menunjang kenyamanan penumpang meskipun tarif yang dikenakan sangat mahal. Kecelakaan Hindenburg pada tahun 1937 dianggap sebagai era berakhirnya pesawat terbang Zeppelin.
Pada masa Wright bersaudara, pesawat dirancang hanya untuk mengangkut satu orang penumpang. Kemudian diusahakan agar pesawat dapat mengangkut seorang atau lebih penumpang dan barang-barang pos, meskipun pada masa itu, pesawat terbang masih berupa wahana eksperimental.
Berakhirnya Perang Dunia I justru malah membuat era penerbangan sipil tumbuh dan berkembang pesat. Larangan terhadap Jerman untuk mengembangkan industri pesawat militernya rupanya tidak diikuti pembatasan terhadap penerbangan sipil, sehingga dalam waktu singkat muncullah pesawat pesawat sipil yang diproduksi, misalnya tipe Junker, serta berdirinya perusahaan penerbangan Lufthansa, yang diikuti dengan perusahaan penerbangan lain yakni KLM (yang tertua di dunia) dan lain-lain dari berbagai negara di Eropa maupun Amerika. Berbagai inovasi dilakukan pada pesawat sipil untuk kenyamanan penumpang, antara lain televisi dan radio (meskipun suaranya terganggu oleh bunyi mesin pesawat), interior yang mewah, serta fasilitas dapur dan toilet udara. Diadakannya penerbangan perintis jarak jauh mewarnai era ini seperti penerbangan dari Amsterdam-Batavia, London-Sydney, dan penerbangan keliling dunia lainnya.
Di Indonesia, pada mulanya penerbangan digunakan untuk mengangkut pos dan dilakukan oleh dinas penerbangan militer. Didirikannya KNILM dengan Niewenhuis sebagai direktur utama serta penerbangan Batavia-Surabaya pada tahun 1920 mewarnai penerbangan sipil di wilayah yang dikenal sebagai Hindia Belanda pada masa itu.
Sesudah Perang Dunia II, penerbangan sipil mulai bangkit lagi. Maskapai baru didirikan di berbagai belahan dunia dengan bermodalkan pesawat pesawat angkut militer yang tidak terpakai lagi dan inovasi terbaru berupa mesin jet, yang muncul terlebih dahulu dibandingkan mesin turboprop, serta mulai adanya pesawat penumpang sipil berukuran besar yang dioperasikan di berbagai negara. Tercatat pesawat jet tipe Comet sebagai pesawat jet sipil pertama yang dioperasikan. Namun, kecelakaan yang terjadi akibat kelelahan logam, yang saat itu masih sukar diidentifikasi, membuat perkembangan pesawat jet agak terhambat. Pesawat Comet sendiri akhirnya dibuat dalam versi militer sebagai pesawat intai dengan nama Nimrod. Namun, temuan-temuan baru serta penyempurnaanya membuat tetap diunakannya pesawat jet dalam penerbangan sipil pada masa masa kemudian. Dibuatnya pesawat tipe Lockheed, Convair, Hawker Sidley mewarnai tipe pesawat pada masa itu.
Kemudian, muncullah ide membuat pesawat terbang berukuran jumbo jet yang mampu melintasi berbagai negara. Pesawat jet pertama yang mengangkasa adalah de Havilland Comet. Pabrik pesawat Amerika Serikat, Boeing, juga membuat pesawat jet. Pesawat jet pertama yang dibuat adalah Boeing 707. Pabrik ini lalu membuat Boeing 747, yang merupakan pesawat jumbo jet terbesar kedua yang beroperasi secara komersial sekarang, setelah Airbus A380. Dengan adanya pesawat berukuran jumbo, biaya tiket dapat dipangkas arena pesawat mampu mengangkut 300 lebih penumpang ke tujuan dalam satu kali pemberangkatan. Diyakini bahwa adanya arus mobilitas yang tinggi dan parawisata juga merupakan bibit runtuhnya komunisme. Tercatat PAN-AM sebagai maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat tipe ini pada dekade 70-an, yang kemudian bangkrut satu dasawarsa kemudian. Singapore Airlines adalah maskapai penerbangan pertama yang mengoperasikan A380 pada tahun 2008. Selain Boeing 747, muncul pula DC 10 dari Douglas Company, yang akhirnya dilebur menjadi McDonnel Douglas dan akhirnya diakuisisi Boeing pada tahun 1998. Lockheed L 1011 Tristar serta Airbus A 300 dikeluarkan Konsorsium Eropa Airbus Industry. Penyempurnaan-penyempurnaan pada masa ini melahirkan konsep FFCC (Forward Facing Crew Cocpit) yang dirintis Airbus dengan Garuda Indonesia sebagai operator pertama yang disempurnakan menjadi glass cockpit pada era menjelang abad ke-21, ketika semuanya menjadi serbamudah dan otomatis untuk menerbangkan pesawat sebesar apa pun. Muncullah Superjumbo A 380, yang juga mewarnai perkembangan pesawat penumpang pada masa ini.
Sunday, February 3, 2013
Sunday, September 16, 2012
Tiket Pesawat Murah
Anda bisa mencari harga tiket pesawat yang paling murah untuk tujuan semua kota-kota di Indonesia dan di Asia, dengan maskapai penerbangan yang bertarif minimal dan pelayanan maksimal.
Kami akan mencarikan semua maskapai penerbangan yang berbiaya minimal, seperti maskapai berikut: Lion air, Batavia Air, Merpati, Sriwijaya Air, Air Asia, Trans Nusa, Garuda Indonesia dan Citilink.
Semua data penerbangan, harga tiket dan waktu keberangkatan adalah real-time dan akurat.
Untuk Reservasi Tiket anda dapat menghubungi kami :
Kantor:
0751 - 72285
HP:
085272636090 - 085272636090
Email:
ahmadinovtravel@gmail.com
ahmadinovtravel@yahoo.co.id
Subscribe to:
Posts (Atom)